Kamis, 24 November 2011

LAPORAN BACAAN


NAMA                        : RISWANTO LAGO
SEMESTER                : LIMA ( V)
NAMA :DOSEN        : Pdt. ULI SAUT P NAINGGOLAN.,M.Th
MATA KULIAH       : PENGANTAR PAK II
 


Judul Buku     : Mengajar Secara Profesional
Pengarang      : B.S. SIDJABAT, Ed.D

BAB I.
Ada banyak orang yang beranggapan bahwa mengajar adalah sebagai pekerjaan yang mudah, sehingga banyak orang yang mau melakukannya, baik dalam konteks sekolah maupun jemaat. Namun untuk memahami bahwa mengajar adalah merupakan tugas penting, maka dapat dilihat bahwa lima acuan dalam pembelajaran.
Pertama, pembelajaran sebagai usaha untuk memperoleh perubahan perilaku. Kedua, hasil pembelajaran ditandai oleh perubahan perilaku secara keseluruhan ( Holistik). Ketiga, pelajaran merupakan suatu proses berkesinambungan. Keempat, tujuan yang akan dicapai menjadi daya pendorong bagi proses pembelajaran. Kelima, pembelajaran merupakan sebuah pengalaman.  Pembelajaran adalah merupakan proses perubahan yang dialami seseorang, yang melibatkan salah satu atau keseluruhan dimensi  kepribadiannya. Perubahan itu dapat terjadi dalam segi intelek atau kemampaun berpikir.
Menurut Howard G. Henrick ( 1987) agar guru dapat mengajar secara efektif, guru harus mengerti tujuh prinsip hukum didalam tugas mengajar. Yang pertama, guru harus terlebih dahulu mengalami perubagahan agar menjadi teladan. Kedua, guru harus memahami prinsip pendidikan dan proses belajar secara efektif. Ketiga, guru harus merencanakan dan mengelola banyak kegiatan. Keempat, guru harus memahami prinsip dan strategi komunikasi yang tepat. Kelima, guru harus mengerti bahwa hati anak didik harus disentuh oleh kegiatan mengajar. Keenam, peserta didik harus memperoleh dorongan yang berkesinambungan dari durunya. Ketujuh, kesiapan belajar dari peserta didik harus mendapat perhatian dari guru sebab tanpa kesediaan dan kesiapan itu proses belajar menjadi kurang bermakna.

Rekomendasi
Sebagai guru yang professional yang tugas utamanya mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi para peserta didik pada pendidikan anak  usia dini dengan jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikna menengah, harus mampu mengelola dan memotivasi anak didiknya aktif belajar sehingga mengalami perubahan dan mampu mencapai tujuan yang diharapakan. Sebaba meskipun ruangan dan fasilitas belajar canggih, dan memadai, namun apabila guru kurang mengerti peran dan tugasnya, kegiatan belajar akan menjadi kurang mampu mewujudkan harapan yang semestinya.

Judul Buku     : Strategi Pendidikan Kristen
Pengarang      : B.S. SIDJABAT, Ed.D

BAB II
Pada sebagaian guru menganggap bahwa mengajar adalah tugas yang menyenangkan, namun ada juga sebagain guru yang menganggap bahwa mengajar itu adalah merupakan tugas yang melelahkan, karena beberpa faktor yaitu karena mereka secara rutin melakukan tugas yang itu-itu saja setiap hari. Mungkin pula hal itu berkaitan dengan beratnya tugas dan tanggung jawab administrasi, sementara imbalan financial dirasakan tidak memadai untuk kebutuhan hidupnya sehari-hari. Sehingga kadang kala tugas tetap dijalankan, tetapi mereka kurang mempersiapkan diri, sehingga tampil kurang bersemangat. Dengan demikian mereka tidak menikmati lagi hal-hal baru, baik dari persiapannya maupun dari proses pembelajaran yang di kelolanya. Akhirnya, peserta didik pun dianggap sebagai beban belaka, bukan lagi sebagai rekan yang dapat memperkaya pengalaman.
Untuk mengatasi masalah diatas, seorang guru yang masih muda seharusnya lebih teguh dengan idealismenya. Salah satu sumber idealisme bagi guru kristen adalah Alkitab, karena Alkitab sangat berotoritas bagi orang Kristen sebagai sumber kebenaran iman, moral dan dimensi kehidupan lainya.
Di dalam Alkitab tindakan Allah dalam mengajar itu telah dimulai sejak di taman eden, ketika membina manusia pertama, yaitu Adam dan hawa agar hidup memuliakan-Nya dalam segala segi. Disanalah mereka dibina dalam hal keterampilan, moral dan iman ( kej 2 :8-25). Dan disana jugalah Tuhan membimbing adam dan hawa agar mengenal diri mereka sebagai makhluk tertinggi, ciptaan Allah yang dipanggil untuk hidup bertanggung jawab. Allah memberikan pengajaran kepada mereka melalui Firman dan pemberian tugas untuk beranak cucu.

Rekomendasi
Bagi para guru yang sudah diberikan Tuhan tanggungjawab untuk mengajar, baik disekolah maupun digereja lakukanlah dengan segenap hati dan pikiran, kalau sedang mengalami kejenuhan atau kelemahan dalam menjalankan tugas sebagai pengajar, mari belajar dari Alkitab karena melalui membaca Alkitab kita dapat memperoleh kekuatan yang baru dan hikmat yang baru  serta hal-hal yang baru.






Judul Buku     : Strategi Pendidikan Agama Kristen
Pengarang      : Jhon M. Nainggolan, M.Th

BAB III
Guru adalah merupakan unsur penting dalam kegiatan mengajar. Menurut Prof. Brian Hill ( 1982), gurulah yang membimbing peserta didik untuk belajar mengenal, memahami, dan menghadapi dunia tempatnya berada. Dengan demikian maka panggilan penting bagi setiap guru ialah mendorong peserta didik untuk menimba pengetahuan , pemahaman, dan bahkan memberikan kontribusi bagi dunianya.
Menurut Peterson (1986), dalam melaksanakan tugasnya, seorang guru biasanya dipengaruhi oleh falsafah atau pandangan hidup yang dianutnya. Oleh karena itulah, setiap guru perlu sekali mengembangkan pandangan (perspektif ) keguruan yang baik dalam rangka menyukseskan misinya.
Dalam penentuan kegiatan belajar mengajar, ada beberapa bagain yang harus dinyatakan oleh guru Kristen yaitu;
1. keutamaan kualitas guru.
 Tondowidjojo (1985), mengemukakan bahwa sisi dasar yang tetap diperlukan guru ialah keutamaan hidup guru itu sendiri. Keutamaan yang dimaksud dalam diri seorang guru dalam  hal ini adalah, ketepatan, stabilitas, kesoponan dalam menegur, mawas diri, kesabaran, ketenangan, kemampuan melaksanakan tugas dan membuat persiapan yang baik, serta semangat iman.
2. kualitas kepribadian guru.
Ada beberapa bagain yang harus diperhatikan dan ditingkatkan oleh guru Kristen dalam hal kualitas kepribadian yaitu ; Pertama, bertumbuh dalam Kristus. Kedua, dalam bimbingan Roh Tuhan. Ketiga, konsep diri yang positif.
3. Kualitas kemampuan mengajar.
Sebagai seorang guru, harus memiliki kemapuan untuk mengajar, dengan kata lain disebut kompetensi pedagogis.
4. kualitas kompetensi professional
            Seorang guru professional berarti memiliki dan mengembangkan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam.
Rekomendasi
            Dalam Dunia Pendidikan tentunya sangat membutuhkan sosok seorang guru yang berkualitas, oleh sebab itu sebagai guru harus mempersiapkan diri secara matang agar dapat dipakai mengajar untuk mengembangkan / meningkatkan pengetahuan peserta didik serta mampu melakukan perubahan dalam pribadi peserta didik.

Judul Buku     : Psikologi Anak
Pengarang       : Singgih Gunarsa, Ph.D


KETIKA ANAK DALAM KANDUNGAN

v  Perkembangan fisiologis anak dalam kandungan selama sembilan terbagi dalam tiga periode.
1.      Periode tiga bulan pertama (1-3 bulan) adalah masa-masa pembuahan.
2.      Selama tiga bulan kedua (4-6 bulan) fetus mengalami pertumbuhan organ-organ yang sudah mempunyai bentuk sebelumnya supaya lebih kuat dan berfungsi.
3.      Dalam tiga bulan terakhir (7-9 bulan) yang terjadi dengan fetus ialah pematangan sistem syaraf-syaraf pusat yang sudah terbentuk. Pada bulan kesembilan secara normal, fetus keluar dari rahim ibunya, setelah kurangt lebih 38 minggu didalamnya.
v  Faktor proses kelahiran (partus) memiliki kaitan dengan tempramen dan karakter anak. Menurut Elizabeth Hurlock, anak yang kelahirannya prematur cenderung mengalami kesulitan kesehatan di kemudian hari terutama jika setelah lahir ia tidak memperolah asuhan emosional dan perlengkapan gizi yang baik.

v  Yang patut di perhatikan berkaitan dengan  masa kandungan ialah bahwa periode    itu juga merupakan pembentukan dasar dalam hal ikatan (bonding) antara ibu dengan anaknya.

v  Pada masa kandungan terbentuk pola-pola dasar kehidupan. Didalam kandungan ibu yang dikitari air ketuban (cairan amniotik) itulah janin menikmati suasana kebergantungan, perlindungan, pemeliharaan atau perhatian secara total dari ibunya.

Rekomendasi
Berdasarkan uraian diatas ada banyak faktor yang memepengaruhi pembentukan, perkembangan kepribadian si jambang bayi selama dalam kandungan ibunya. Perubahan emosional dan fisiologis yang dialami ibu menimbulkan perubahan hormon yang mengalir dalam darah ibu dan mengena pada plasenta fetus. Untuk itu sebagai seorang ibu perlu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar