Jumat, 28 Oktober 2016

PUNYA NILAI YANG SAMA

         Ketika kita memakai sepatu seharga Rp. 50.000 atau Rp. 500.000, keduanya sama-sama melindungi kaki. Ketika kita menulis memakai pulpen seharga Rp. 1.000 atau Rp. 100.000, keduanya sama-sama menghasilkan kalimat. Ketika kita memakai hand phone seharga Rp. 300.000 atau Rp. 3.000.000, keduanya sama dapat dipakai untuk telepon dan SMS. Ketika kita memberi kepada pengemis Rp. 1000 atau 10.000 keduanya punya nilai pemberian yang sama.

         Hidup ini adalah pilihan. Apapun yang kita pakai dan berikan, sesungguhnya punya nilai yang sama, hanya saja kita mempunyai perspektif yang berbeda. Kecenderungan kita terletak kepada nominal. Tuhan memandang kita dengan cara pandang yang berbeda. Apapun keadaan kita, Tuhan tetap mengasihi. Seberapapun besarnya dosa kita, seberapa kotornya diri kita, Tuhan punya penilaian yang sama kepada kita yaitu kita adalah anak-anak-Nya yang dikasihi-Nya tanpa syarat.

Sobat, Yesus sudah mati di kayu salib untuk menebus kita dari dosa dan memerdekakan kita dari belenggu dosa. Maukah kita menjadikan Dia di atas segalanya?


TIDAK ADA DOSA YANG BESAR DAN KOTOR 
KETIKA YESUS SUDAH MEMBAYARNYA

Kamis, 27 Oktober 2016

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KESUSAHAN (P3K)

       

          Kesusahan adalah bagian dari hidup. Tua, muda, kaya dan miskin. Pelajar, karyawan sampai pejabat tertinggi pun mempunyai kesusahan. Sekarang ini banyak sekali anak-anak Tuhan yang  mundur, bahkan lari dari kenyataan untuk menghindari kesusahan. P3K, adalah DOA lewat doa kita dapat bertanya kepada Tuhan tentang apa yang diinginkan-Nya terjadi dalam hidup kita. Ini tidaklah salah, tetapi merupakan suatu tanda bahwa kita percaya kepada-Nya untuk BERBICARA dengan Dia.

         Dengan iman seperti ini, Tuhan akan memberi imbalan terhadap kepercayaan kita, tetapi bukan sama dengan mengatakan bahwa segala kesusahan akan lenyap. Namun kita akan menerima kepastian bahwa kita tidak sendirian, kesusahan kita diperhatikan-Nya, Dia akan menolong kita untuk melewatinya dengan penuh keberanian, sehingga kita dapat berkata: Tidak! Tuhan tidak pergi, akulah yang menjauhi-Nya.

Sobat, jika kita tidak terikat apa-apa, bahkan dari hal yang paling kita sayangi, kita akan ditarik lebih dekat kepada Tuhan dan berani menghadapi kesusahan, karena kita sudah mencicipi jawaban-Nya lewat pengharapan. 



DOA ADALAH ALAT YANG KUAT, BUKAN UNTUK MEMPEROLEH 
KEHENDAK MANUSIA DISORGA TAPI MEMPEROLEH 
KEHENDAK ALLAH DIDUNIA

Rabu, 26 Oktober 2016

Bila Tuhan Bermain Petak Umpet

Pada suatu saat Tuhan memberi tebakan kepada pada malaikat-malaikatnya, ?Jika Aku mau bermain petak umpet dengan manusia, apakah kalian tahu dimana tempat yang paling aman untuk bersembunyi ??
Malaikat pertama menjawab, ?Di dalam laut terdalam !?
?Salah? jawab Tuhan. ?Manusia tetap dapat menemukanku, dengan akal pikirannya mereka dapat menciptakan kapal selam canggih yang dapat memetakan seluruh isi laut.?
Malaikat kedua menjawab, ?Di puncak gunung Himalaya !?
?Lebih salah lagi !? Tuhan menjawab, ?Tanpa teknologi pun manusia dapat menjangkau tempat itu.?
Malaikat ketiga menjawab, ?Di bintang atau planet yang sangat jauh dari bumi !?
?Kalau ini sangat konyol !? Tuhan tersenyum, ?Tidak usah pergi-pergi jauh kesana pun, manusia sekarang sudah mampu mengintipnya dengan teropong !?
Setelah beberapa lama tidak ada jawaban dari para malaikat-Nya, Tuhan pun membeberkan jawaban tebakan itu.
?Jika ingin tidak terlihat, Aku lebih suka bersembunyi di dalam hati manusia, karena akhir-akhir ini manusia mulai jarang memperhitungkan hatinya..?
Tuhan lalu melanjutkan, ?Berbahagialah manusia yang bersih hatinya, karena mereka dapat melihat Aku..?
(Dari ?The Orbis?; William Dych, SJ; 1999)

Kamis, 06 Oktober 2016

LUPA GIGI, LUPA TUHAN

Apakah kita ingat semua anggota tubuh yang kita punyai? Mari merenung sejenak, saat gigi kita baik-baik saja, kita dapat makan cokelat, dan permen. Kita tidak berpikir bahwa apa yang kita makan akan mengakibatkan sakit gigi. Ketika gigi itu sakit, barulah kita menyadari apa yang kita makan itu salah dan menyadari bahwa kita punya gigi. Saat bahagia, sukses dan sehat, seringkali kita lupa punya TUhan. Namun saat mengalami kesukaran, kegagalan, kecewa dan sakit barulah kita ingat kepada Tuhan.


Ishak, tidak lupa kepada Tuhan, namun ia tetap taat sehingga pada saat masa kering dan kelaparan, Tuhan memeliharanya. Bahkan benih yang ditaburnya berbuah berkali lipat. Begitu pula dengan Daud. Ia pernah mengalami masa sulit dalam hidupnya. Ia menjadi pelarian dan dikejar-kejar oleh Saul untuk dibunuh. Namun ia tidak lupa kepada Tuhan dan berdoa, sehingga ia melihat perlindungan dan pertolongan Tuhan dalam hidupnya.


Sobat, jika hari-hari ini kita mengalami masalah, kesulitan atau sakit, pastikanlah kita tidak lupa bahwa kita punya Tuhan yang adalah sumber pengharapan.



APAPUN BOLEH TERJADI TAPI SEMUANYA ITU TIDAKA AKAN PERNAH MEMISAHKANMU DARI KASIH-NYA