Selasa, 08 November 2016

SUKA-SUKAMU TUHAN

Di dalam kehidupan ini, kita selalu mempunyai perencanaan, entah itu di dalam kehidupan keluarga, sekolah atau pekerjaan. Perencanaan itu ada yang sudah terwujud tetapi banyak yang belum terwujud. Apakah di dalam setiap perencanaan, kita sudah melibatkan Tuhan? Apakah ketika perencanaan gagal dan mendapatkan hal yang lebih buruk, kita berani berkata: "Suka-Sukamu Tuhan".

Ayub, selalu menguduskan anak-anaknya setelah berpesta. Ia ingin kehidupannya beserta keluarganya kudus dan berkenan kepada Tuhan. Ia selalu merencanakan kehidupan yang benar. Ketika rencana Ayub tidak semulus harapannya, anak-anaknya mati, hartanya habis, bahkan istrinya menyarankan ia meninggalkan Tuhan, ia berani berserah kepada Tuhan dan berani mengatakan: "Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan". Ini berarti Ayub mengatakan: Suka-Sukamu Tuhan", ia berserah kepada kehedak Tuhan.

Sobat, apa respon kita terhadap perencanaan yang belum terwujud? Milikilah persepsi yang berbeda dan tetaplah percaya bahwa apa yang Tuhan berikan selalu baik.


TERWUJUDNYA PERENCANAAN KITA ADALAH SUKA-SUKANYA TUHAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar