“Andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka
sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu.”(1 Korintus
15:14).
Rasionalisme yang didukung oleh kemajuan sains,
manusia modern atau bahkan pasca-modern kembali mempertanyaan secara kritis
tiang utama iman Kristen ini. Apakah Yesus benar-benar mengalami kebangkitan
ragawi dari kematian? Apakah kebangkitan Yesus bukan akibat halusinasi
murid-murid-Nya setelah impian mereka akan Sang Mesias kandas secara tragis di
kayu salib? Bukankah kebangkitan Yesus dapat juga dilihat sebagai hasil dari
pertumbuhan legenda yang kerap terjadi seputar tokoh-tokoh besar agama? Apakah
kebangkitan Yesus benar-benar merupakan fakta sejarah? Adakah bukti sejarah
yang dapat diuji secara ilmiah? Apakah informasi dalam PB dapat diperhitungkan
dari sudut historiografi modern?
Pertanyaan-pertanyaan sejenis akan disoroti oleh
Michael R. Licona, Ph.D., seorang pakar Perjanjian Baru yang secara khusus
meneliti peristiwa kebangkitan Yesus dari sudut historiografi. Melalui
pendekatan yang disebut “pendekatan fakta minimalis” (minimal facts approach),
Dr. Licona akan meneropong fakta demi fakta seputar kebangkitan Yesus berikut
dengan bantahan-bantahan yang menggugat kesejarahannya.
Berbagai teori dan pandangan skeptis yang
mempersoalkan kebangkitan Yesus akan dibedah secara tuntas oleh Dr. Licona
dalam Seminar Sola Scriptura 2013 ini yaitu:
- Kontradiksi yang tampak dalam kisah kebangkitan Yesus yang diceritakan dalam keempat kitab Injil.
- Kesejajaran dan kemiripan cerita kebangkitan Yesus dengan mitos-mitos yang terdapat dalam agama-agama sebelum lahirnya Kekristenan.
- Kebangkitan Yesus sebagai upaya penipuan para murid-Nya yang mula-mula (fraud theory).
- Timbulnya halusinasi di antara para murid Yesus sehingga mereka percaya Yesus telah bangkit (teori halusinasi).
- Kemunginan Yesus hanya mengalami mati suri sehingga peristiwa kebangkitan sebenarnya tidak pernah terjadi.
- Kemungkinan terbentuknya legenda tentang kebangkitan Yesus pasca kematian-Nya.
- Pembuktian sains modern bahwa orang mati tidak mungkin hidup kembali.
- Adanya kitab-kitab Injil yang hilang yang memuat cerita sesungguhnya tentang kebangkitan Yesus.
Seminar seperti ini adalah acara tahunan yang ke-5
sejak tahun 2008. Tujuan acara ini adalah untuk menjawab pertanyaan orang-orang
Kristen maupun non Kristiani, baik yang akademisi juga non akademisi yang
hingga kini selalu mempertanyakan kisah seputar kebangkitan Yesus. Diharapkan
dengan diadakannya kedua seminar tersebut, masyarakat awam maupun umat Tuhan
dapat terbuka wawasannya dan tidak terus meragukan kisah kebangkitan yang
sepanjang sejarah selalu menjadi kontroversi, demikian dikatakan DR. Djuwari
Iswanto, D. Th. dalam konferensi pers (5/2) yang digelar di Lt.3, STT REM,
Kelapa Gading, Jakarta Utara. Hadir bersama Iswanto adalah Rektor STT REM
Ariasa Supit, M.Si, dan Yosafat Wiguna dari Perkantas juga beberapa dosen dan
mahasiswa yang tergabung dalam kepanitiaan Sola Scriptura Annual Lectures On
Biblical Studies kali ini.
“Bagi siapa saja yang berminat mengikuti seminar ini,
tidak akan sia-sia. Karena menambah wawasan dan menguatkan iman kita bahwa
Yesus sungguh-sungguh adalah Tuhan dan manusia yang pernah mati dan bangkit
untuk menebus dosa kita. Orang boleh saja meragukan dan membantah kebenaran
fakta-fakta kebangkitan Yesus, tapi Tuhan selalu punya cara menggunakan
orang-orang seperti para pembicara dalam Sola Scriptura Annual Lectures on
Biblical Studies untuk membuktikan bahwa Firman-Nya adalah “Ya” dan “Amin” “,
tegas Iswanto yang juga Ketua III Pengurus Pusat PGLII ini.
Sumber :
www.solascripturaonline.org/email/publik.html
Sumber :
www.solascripturaonline.org/email/publik.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar