Night of a Million Miracles
Setelah saya membaca buku Night of
a Million Miracles, terlebih dahulu saya mau mengatakan bahwa saya sangat
setuju dengan kesimpulan penulis tentang komentar pembaca, pada bagian belakang
sampul buku ini. Ada tiga kesimpulan yang secara umum diambil dari komentar
pembaca yang pertama, “kisah menarik yang membangun iman!”. Kedua, “begitu
mulai membaca, Anda tak akan mau menutup buku ini!”. Ketiga, “Anda akan tertawa
dan juga menangis”. Mengapa saya katakan bahwa sangat setuju dengan ketiga hal
tersebut. Pertama, saya melihat sosok
seorang pemimpin yang penuh dengan iman, bukan saja sekedar iman yang biasa,
tetapi iman yang dapat memindahkan sebuah gunung. Dalam sebuah organisasi yang
berperan penting sebagai kepala adalah seorang pemimpin, karena dalam setiap
situasi apapun, pemimpinlah yang akan mengambil setiap keputusan. Dalam kisah
dibuku ini, saya melihat sosok pemimpin itu ada pada pribadi yang benama Doug,
yang walaupun sedemikian rumitnya persoalan yang akan dihadapi dan yang sedang
mereka alami, dalam misi yang mereka kerjakan, tidak ada kata mundur baginya
untuk tetap melakukan proyek sejuta mujizat. Hal lain yang tidak kalah
menariknya adalah orang-orang yang dengan tuntunan dari Tuhan, bergabung satu
demi satu bersama-sama dengan seorang pemimpin yang memiliki iman, untuk
sama-sama mereka mempunyai iman yang dapat memindahkan gunung. Saya menilai
bahwa, sesuatu yang mustahil, jika tim ini tidak sehati dan tidak memiliki iman
yang sama dalam melakukan misi sejuta mujizat. Satu hal lagi yang sangat menarik,
adalah adanya jutaan orang yang begitu merindukan Alkitab sebagai firman yang
tertulis itu, untuk mereka miliki secara pribadi. Kerinduan yang sangat
mendalam inilah, yang memotivasi terciptanya proyek sejuta mujizat. Bahkan
dalam kisah di buku ini, lebih jelas diceritakan bagaimana orang-orang tersebut
sudah sekian lama dengan doa-doa mereka meminta kepada Tuhan untuk diberikan
sebuah Alkitab saja untuk satu orang. Betapa mereka percaya dengan iman mereka
bahwa Tuhan akan menyediakan hal itu bagi mereka. Ini adalah sebuah kisah yang
sangat menarik dan sangat membangun imanku secara pribadi. Kedua, ketika membaca kisah dalam buku ini, kita akan merasa
penasaran bagaimana kisah-kisah
selanjutnya, sehingga hal itu membuat kita tidak akan rela, jika tidak
menyelesaikan bagian-bagian berikutnya dari buku ini. Karena alur ceritanya begitu
hidup dan membuat kita seolah-olah ada disana menyaksikan kejadian tersebut.
Dimana saat-saat semua persiapan untuk misi sejuta mujizat ini dinyatakan telah
siap, timbul masalah-masalah baru yang lain. Ketika sudah memulai perjalanan
untuk misi sejuta mujizatpun masih ada masalah yang timbul, bahkan masalah
bukan bertambah kecil namun semakin besar masalah yang datang. Disatu titik
pengharapan, ketika banyak orang harus kecewa karena jadwal yang ditentukan
tidak sesuai dengan perencanaan awal, disanalah orang-orang mendapat pelajaran
yang berharga dari Tuhan. Bahwa segala sesuatu, hanya waktunya Tuhan yang
terbaik. Jika tim sejuta mujizat hanya mengandalkan kemampuan mereka, maka yang
terjadi proyek yang disebut proyek mutiara ini, hanyalah wacana belaka. Tetapi
karena semua tim bahkan orang-orang yang mendukung proyek ini memiliki iman
yang begitu dasyat, maka semuanya terlaksana dengan baik. Ini adalah pekerjaan
Tuhan, maka sudah pasti Ia menunjukkan betapa dasyat dan hebatnya Dia
berperkara bagi orang-orang yang rindu, yang taat dan setia kepada-Nya. Ketiga, keseriusan sangat diperlukan
dalam proyek ini, namun bukan berarti dalam kisah ini tidak ada canda ataupun
tawa yang kita rasakan, sesekali kita disuguhkan dengan alur cerita yang mampu
membuat hati tergelitik, sehingga akan menimbulkan senyuman atau tawa bagi pembaca maupun pelaku didalam kisah ini.
Dalam kisah ini pun kita akan dibawah masuk kepada kesedihan-kesedihan yang
dialami tim maupun orang banyak yang sangat merindukan sejuta mujizat bagi
gereja Tuhan. Namun bukan hanya air mata kesedihan yang disuguhkan, melainkan
ada air mata kebahagiaan ketika misi sejuta mujizat itu telah tercapai. Doa
orang-orang ini telah didengar, sehingga tidak ada lagi dukacita yang ada hanya
sukacita yang melimpa. Walaupun setelah misi ini selesai, keadaan orang Kristen
di Cina masih mengalami penganiayaan, hal itu tidak menurunkan tekad mereka
untuk terus memberitakan Injil Tuhan. Jadi canda tawa dipakai Tuhan untuk
menghibur hati, kesedihan untuk semakin kuat berserah kepada-Nya, sehingga yang
terjadi adalah tangisan sukacita yang membawa kesejukkan jiwa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar