Selasa, 23 Februari 2016

Night of a Million Miracles

      
Setelah saya membaca buku Night of a Million Miracles, terlebih dahulu saya mau mengatakan bahwa saya sangat setuju dengan kesimpulan penulis tentang komentar pembaca, pada bagian belakang sampul buku ini. Ada tiga kesimpulan yang secara umum diambil dari komentar pembaca yang pertama, “kisah menarik yang membangun iman!”. Kedua, “begitu mulai membaca, Anda tak akan mau menutup buku ini!”. Ketiga, “Anda akan tertawa dan juga menangis”. Mengapa saya katakan bahwa sangat setuju dengan ketiga hal tersebut. Pertama, saya melihat sosok seorang pemimpin yang penuh dengan iman, bukan saja sekedar iman yang biasa, tetapi iman yang dapat memindahkan sebuah gunung. Dalam sebuah organisasi yang berperan penting sebagai kepala adalah seorang pemimpin, karena dalam setiap situasi apapun, pemimpinlah yang akan mengambil setiap keputusan. Dalam kisah dibuku ini, saya melihat sosok pemimpin itu ada pada pribadi yang benama Doug, yang walaupun sedemikian rumitnya persoalan yang akan dihadapi dan yang sedang mereka alami, dalam misi yang mereka kerjakan, tidak ada kata mundur baginya untuk tetap melakukan proyek sejuta mujizat. Hal lain yang tidak kalah menariknya adalah orang-orang yang dengan tuntunan dari Tuhan, bergabung satu demi satu bersama-sama dengan seorang pemimpin yang memiliki iman, untuk sama-sama mereka mempunyai iman yang dapat memindahkan gunung. Saya menilai bahwa, sesuatu yang mustahil, jika tim ini tidak sehati dan tidak memiliki iman yang sama dalam melakukan misi sejuta mujizat. Satu hal lagi yang sangat menarik, adalah adanya jutaan orang yang begitu merindukan Alkitab sebagai firman yang tertulis itu, untuk mereka miliki secara pribadi. Kerinduan yang sangat mendalam inilah, yang memotivasi terciptanya proyek sejuta mujizat. Bahkan dalam kisah di buku ini, lebih jelas diceritakan bagaimana orang-orang tersebut sudah sekian lama dengan doa-doa mereka meminta kepada Tuhan untuk diberikan sebuah Alkitab saja untuk satu orang. Betapa mereka percaya dengan iman mereka bahwa Tuhan akan menyediakan hal itu bagi mereka. Ini adalah sebuah kisah yang sangat menarik dan sangat membangun imanku secara pribadi. Kedua, ketika membaca kisah dalam buku ini, kita akan merasa penasaran  bagaimana kisah-kisah selanjutnya, sehingga hal itu membuat kita tidak akan rela, jika tidak menyelesaikan bagian-bagian berikutnya dari buku ini. Karena alur ceritanya begitu hidup dan membuat kita seolah-olah ada disana menyaksikan kejadian tersebut. Dimana saat-saat semua persiapan untuk misi sejuta mujizat ini dinyatakan telah siap, timbul masalah-masalah baru yang lain. Ketika sudah memulai perjalanan untuk misi sejuta mujizatpun masih ada masalah yang timbul, bahkan masalah bukan bertambah kecil namun semakin besar masalah yang datang. Disatu titik pengharapan, ketika banyak orang harus kecewa karena jadwal yang ditentukan tidak sesuai dengan perencanaan awal, disanalah orang-orang mendapat pelajaran yang berharga dari Tuhan. Bahwa segala sesuatu, hanya waktunya Tuhan yang terbaik. Jika tim sejuta mujizat hanya mengandalkan kemampuan mereka, maka yang terjadi proyek yang disebut proyek mutiara ini, hanyalah wacana belaka. Tetapi karena semua tim bahkan orang-orang yang mendukung proyek ini memiliki iman yang begitu dasyat, maka semuanya terlaksana dengan baik. Ini adalah pekerjaan Tuhan, maka sudah pasti Ia menunjukkan betapa dasyat dan hebatnya Dia berperkara bagi orang-orang yang rindu, yang taat dan setia kepada-Nya. Ketiga, keseriusan sangat diperlukan dalam proyek ini, namun bukan berarti dalam kisah ini tidak ada canda ataupun tawa yang kita rasakan, sesekali kita disuguhkan dengan alur cerita yang mampu membuat hati tergelitik, sehingga akan menimbulkan  senyuman atau tawa  bagi pembaca maupun pelaku didalam kisah ini. Dalam kisah ini pun kita akan dibawah masuk kepada kesedihan-kesedihan yang dialami tim maupun orang banyak yang sangat merindukan sejuta mujizat bagi gereja Tuhan. Namun bukan hanya air mata kesedihan yang disuguhkan, melainkan ada air mata kebahagiaan ketika misi sejuta mujizat itu telah tercapai. Doa orang-orang ini telah didengar, sehingga tidak ada lagi dukacita yang ada hanya sukacita yang melimpa. Walaupun setelah misi ini selesai, keadaan orang Kristen di Cina masih mengalami penganiayaan, hal itu tidak menurunkan tekad mereka untuk terus memberitakan Injil Tuhan. Jadi canda tawa dipakai Tuhan untuk menghibur hati, kesedihan untuk semakin kuat berserah kepada-Nya, sehingga yang terjadi adalah tangisan sukacita yang membawa kesejukkan jiwa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar