Selasa, 23 Februari 2016

PAHLAWAN-PAHLAWAN IMAN


Setelah saya menyaksikan film Behind The Sun, saya jadi membayangkan betapa sulitnya menjalani kehidupan sebagai orang Kristen ditengah masyarakat mayoritas. Dimana terdapat rasa takut dan ketidaknyamanan yang akan selalu menghantui ditiap hari. Namun disisi lain saya membandingkan kenyataan kehidupan yang saya jalani dengan kehidupan yang dijalani oleh saudara Samir sungguh sangat bertolak belakang. Dia berlatar belakang agama islam dan hidup dalam sebuah keluarga serta negara yang mayoritas beragama islam. Sungguh, kita sudah dapat membayangkan bagaimana dia harus berjuang ketika dia memutuskan untuk menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya. Ada penolakan, ancaman dan bahaya yang mengacam kehidupannya setiap saat. Tetapi dari semuanya itu, ada rencana dan maksud Tuhan yang telah disediakan baginya. Jadi melalui film saya menjadi semakin dikuatkan dan diteguhkan dalam iman kepada Tuhan Yesus Kristus. Walaupun memang ada harga yang harus dibayar dalam mengikut Tuhan, namun harga yang harus kita bayar itu tidak sebanding dengan anugerah yang Tuhan telah berikan kepada kita.


Yang saya rasakan setelah menyaksikan kisah dari film The Stripes Of The Zebra adalah seakan saya mendengar panggilan yang kuat dari Tuhan berkata ketika AKU sudah memilih dan menetapkan pada siapa AKU berkenan, maka tidak ada seorangpun yang dapat menggagalkannya. Hal ini merupakan penyataan Tuhan, bagaimana Dia telah bekerja dalam kehidupan umat-Nya yang mengalami penganiayaan dan perlakuan yang sangat tidak adil. Sehingga ketika dalam penganaiayaan mereka tidak takut dan tidak menyangkal imannya. Contohnya dalam kisah kesaksian hidup Rashid dia telah berhasil dalam menjalakan tugasnya sebagi orang yang telah dipilih oleh Tuhan. Walaupun ada tantangan yang berat, tetapi jika Tuhan yang sudah buka jalan, maka tidak ada yang dapat menutupnya. Ketika saya merenungkan perjalanan kehidupan yang saya jalani, sungguh luar biasa rancangan Tuhan begitu sempurna. Oleh karena itu sungguh anugerah yang besar jika kita dipilih Tuhan untuk menjadi saksi-Nya ditengah dunia ini, karena tidak semua orang yang dipanggil akan terpilih.


Bamboo In Winter adalah sebuah kisah tentang pergumulan dan pertumbuhan iman seorang gadis muda dari Cina. Ditengah pemeritahan yang mengharuskan rakyat atau warga negaranya untuk tunduk pada otoritas kaum komunis, yang tidak percaya akan adanya Tuhan. Melalui hal inilah Tuhan menunjukkan kuasa-Nya, disebuah desa ada keluarga yang mengalami penganiayaan karena mempertahankan iman kepada Tuhan Yesus, tetapi hal ini tidak membuat mereka putus asa melaikan makin banyak orang-orang di desa itu yang menjadi percaya kepada Tuhan. Jadi Tuhan telah menunjukkan betapa kekuasaan-Nya lebih besar daripada penganiayaan yang dilakukan oleh pemerintah komunis. Oleh karena itu saya merasa diberkati bahkan semakin dikuatkan, disisi lain saya merasa betapa beruntungnya kekristenan di indonesia, karena masih bebas dalam melangsungkan ibadah ataupun kegiatan-kegiatan kerohanian lainnya. Walaupun ada dibeberapa daerah yang melakukan diskriminasi terhadap kekristenan tetapi jauh lebih baik, jika dibandingkan kisah dalam film ini.  



Stronger Than Gun bebagai peristiwa telah dikisah kan dalam film ini dan ada banyak pahlawan-pahlawan iman yang berjuang untuk kemuliaan Tuhan, saya melihat bagaimana sekali lagi karya Allah dalam semua peristiwa semuanya mendatangkan kebaikan bagi yang percaya kepada-Nya. Banyak pengalaman yang baru yang saya terima dan rasakan. Ketika para pemimpin kristen dibunuh, orang-orang dianiaya, bahkan ada yang dipenjarakan bukan karena melakukan kejahatan. Namun mereka tetap mengucapkan hal-hal yang membangun iman sehingga terus terjadi pertumbuhan iman yang sangat pesat. Jadi kekuatan kita bukan pada persenjataan secara fisik, malainkan kepada persenjataan rohani yaitu iman kita kepada Yesus Kristus. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar