NAMA :
RISWANTO LAGO
SEMESTER :
LIMA ( V)
NAMA :DOSEN : Pdt.
ULI SAUT P NAINGGOLAN.,M.Th
MATA KULIAH :
PENGANTAR PAK II
Judul Buku : Mengajar Secara Profesional
Pengarang : B.S. SIDJABAT, Ed.D
|
BAB I.
Ada
banyak orang yang beranggapan bahwa mengajar adalah sebagai pekerjaan yang
mudah, sehingga banyak orang yang mau melakukannya, baik dalam konteks sekolah
maupun jemaat. Namun untuk memahami bahwa mengajar adalah merupakan tugas
penting, maka dapat dilihat bahwa lima acuan dalam pembelajaran.
Pertama, pembelajaran sebagai usaha
untuk memperoleh perubahan perilaku. Kedua,
hasil pembelajaran ditandai oleh perubahan perilaku secara keseluruhan (
Holistik). Ketiga, pelajaran
merupakan suatu proses berkesinambungan. Keempat,
tujuan yang akan dicapai menjadi daya pendorong bagi proses pembelajaran. Kelima, pembelajaran merupakan sebuah
pengalaman. Pembelajaran adalah
merupakan proses perubahan yang dialami seseorang, yang melibatkan salah satu
atau keseluruhan dimensi kepribadiannya.
Perubahan itu dapat terjadi dalam segi intelek atau kemampaun berpikir.
Menurut
Howard G. Henrick ( 1987) agar guru dapat mengajar secara efektif, guru harus
mengerti tujuh prinsip hukum didalam tugas mengajar. Yang pertama, guru harus
terlebih dahulu mengalami perubagahan agar menjadi teladan. Kedua, guru harus
memahami prinsip pendidikan dan proses belajar secara efektif. Ketiga, guru
harus merencanakan dan mengelola banyak kegiatan. Keempat, guru harus memahami
prinsip dan strategi komunikasi yang tepat. Kelima, guru harus mengerti bahwa
hati anak didik harus disentuh oleh kegiatan mengajar. Keenam, peserta didik
harus memperoleh dorongan yang berkesinambungan dari durunya. Ketujuh, kesiapan
belajar dari peserta didik harus mendapat perhatian dari guru sebab tanpa
kesediaan dan kesiapan itu proses belajar menjadi kurang bermakna.
Rekomendasi
Sebagai
guru yang professional yang tugas utamanya mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi para peserta didik pada
pendidikan anak usia dini dengan jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikna menengah, harus mampu
mengelola dan memotivasi anak didiknya aktif belajar sehingga mengalami
perubahan dan mampu mencapai tujuan yang diharapakan. Sebaba meskipun ruangan
dan fasilitas belajar canggih, dan memadai, namun apabila guru kurang mengerti
peran dan tugasnya, kegiatan belajar akan menjadi kurang mampu mewujudkan
harapan yang semestinya.
Judul Buku : Strategi
Pendidikan Kristen
Pengarang : B.S. SIDJABAT, Ed.D
|
BAB II
Pada
sebagaian guru menganggap bahwa mengajar adalah tugas yang menyenangkan, namun
ada juga sebagain guru yang menganggap bahwa mengajar itu adalah merupakan
tugas yang melelahkan, karena beberpa faktor yaitu karena mereka secara rutin
melakukan tugas yang itu-itu saja setiap hari. Mungkin pula hal itu berkaitan
dengan beratnya tugas dan tanggung jawab administrasi, sementara imbalan
financial dirasakan tidak memadai untuk kebutuhan hidupnya sehari-hari. Sehingga kadang kala tugas tetap
dijalankan, tetapi mereka kurang mempersiapkan diri, sehingga tampil kurang
bersemangat. Dengan demikian mereka tidak menikmati lagi hal-hal baru, baik
dari persiapannya maupun dari proses pembelajaran yang di kelolanya. Akhirnya,
peserta didik pun dianggap sebagai beban belaka, bukan lagi sebagai rekan yang
dapat memperkaya pengalaman.
Untuk mengatasi masalah diatas, seorang
guru yang masih muda seharusnya lebih teguh dengan idealismenya. Salah satu
sumber idealisme bagi guru kristen adalah Alkitab, karena Alkitab sangat
berotoritas bagi orang Kristen sebagai sumber kebenaran iman, moral dan dimensi
kehidupan lainya.
Di dalam Alkitab tindakan Allah dalam
mengajar itu telah dimulai sejak di taman eden, ketika membina manusia pertama,
yaitu Adam dan hawa agar hidup memuliakan-Nya dalam segala segi. Disanalah
mereka dibina dalam hal keterampilan, moral dan iman ( kej 2 :8-25). Dan
disana jugalah Tuhan membimbing adam dan hawa agar mengenal diri mereka sebagai
makhluk tertinggi, ciptaan Allah yang dipanggil untuk hidup bertanggung jawab. Allah
memberikan pengajaran kepada mereka melalui Firman dan pemberian tugas untuk
beranak cucu.
Rekomendasi
Bagi
para guru yang sudah diberikan Tuhan tanggungjawab untuk mengajar, baik
disekolah maupun digereja lakukanlah dengan segenap hati dan pikiran, kalau
sedang mengalami kejenuhan atau kelemahan dalam menjalankan tugas sebagai
pengajar, mari belajar dari Alkitab karena melalui membaca Alkitab kita dapat
memperoleh kekuatan yang baru dan hikmat yang baru serta hal-hal yang baru.
Judul Buku : Strategi
Pendidikan Agama Kristen
Pengarang : Jhon M. Nainggolan, M.Th
|
BAB III
Guru
adalah merupakan unsur penting dalam kegiatan mengajar. Menurut Prof. Brian
Hill ( 1982), gurulah yang membimbing peserta didik untuk belajar mengenal,
memahami, dan menghadapi dunia tempatnya berada. Dengan demikian maka panggilan
penting bagi setiap guru ialah mendorong peserta didik untuk menimba
pengetahuan , pemahaman, dan bahkan memberikan kontribusi bagi dunianya.
Menurut
Peterson (1986), dalam melaksanakan tugasnya, seorang guru biasanya dipengaruhi
oleh falsafah atau pandangan hidup yang dianutnya. Oleh karena itulah, setiap
guru perlu sekali mengembangkan pandangan (perspektif ) keguruan yang baik
dalam rangka menyukseskan misinya.
Dalam
penentuan kegiatan belajar mengajar, ada beberapa bagain yang harus dinyatakan
oleh guru Kristen yaitu;
1. keutamaan kualitas guru.
Tondowidjojo
(1985), mengemukakan bahwa sisi dasar yang tetap diperlukan guru ialah
keutamaan hidup guru itu sendiri. Keutamaan yang dimaksud dalam diri seorang
guru dalam hal ini adalah, ketepatan,
stabilitas, kesoponan dalam menegur, mawas diri, kesabaran, ketenangan,
kemampuan melaksanakan tugas dan membuat persiapan yang baik, serta semangat
iman.
2. kualitas kepribadian guru.
Ada beberapa bagain yang
harus diperhatikan dan ditingkatkan oleh guru Kristen dalam hal kualitas
kepribadian yaitu ; Pertama,
bertumbuh dalam Kristus. Kedua, dalam
bimbingan Roh Tuhan. Ketiga, konsep
diri yang positif.
3. Kualitas kemampuan mengajar.
Sebagai
seorang guru, harus memiliki kemapuan untuk mengajar, dengan kata lain disebut
kompetensi pedagogis.
4. kualitas kompetensi professional
Seorang guru professional berarti memiliki dan mengembangkan penguasaan
materi pembelajaran secara luas dan mendalam.
Rekomendasi
Dalam
Dunia Pendidikan tentunya sangat membutuhkan sosok seorang guru yang
berkualitas, oleh sebab itu sebagai guru harus mempersiapkan diri secara matang
agar dapat dipakai mengajar untuk mengembangkan / meningkatkan pengetahuan
peserta didik serta mampu melakukan perubahan dalam pribadi peserta didik.
Judul Buku : Psikologi
Anak
Pengarang : Singgih Gunarsa, Ph.D
|
KETIKA ANAK DALAM KANDUNGAN
v
Perkembangan
fisiologis anak dalam kandungan selama sembilan terbagi dalam tiga periode.
1.
Periode tiga bulan pertama (1-3 bulan) adalah masa-masa
pembuahan.
2.
Selama tiga bulan kedua (4-6 bulan) fetus mengalami
pertumbuhan organ-organ yang sudah mempunyai bentuk sebelumnya supaya lebih
kuat dan berfungsi.
3.
Dalam tiga bulan terakhir (7-9 bulan) yang terjadi
dengan fetus ialah pematangan sistem syaraf-syaraf pusat yang sudah terbentuk.
Pada bulan kesembilan secara normal, fetus keluar dari rahim ibunya, setelah
kurangt lebih 38 minggu didalamnya.
v
Faktor proses kelahiran (partus) memiliki kaitan
dengan tempramen dan karakter anak. Menurut Elizabeth Hurlock, anak yang
kelahirannya prematur cenderung mengalami kesulitan kesehatan di kemudian hari
terutama jika setelah lahir ia tidak memperolah asuhan emosional dan
perlengkapan gizi yang baik.
v
Yang patut di perhatikan berkaitan dengan masa kandungan ialah bahwa periode itu juga merupakan pembentukan dasar dalam
hal ikatan (bonding) antara ibu dengan anaknya.
v
Pada
masa kandungan terbentuk pola-pola dasar kehidupan. Didalam kandungan ibu yang
dikitari air ketuban (cairan amniotik) itulah janin menikmati suasana
kebergantungan, perlindungan, pemeliharaan atau perhatian secara total dari
ibunya.
Rekomendasi
Berdasarkan uraian diatas ada banyak
faktor yang memepengaruhi pembentukan, perkembangan kepribadian si jambang bayi
selama dalam kandungan ibunya. Perubahan emosional dan fisiologis yang dialami
ibu menimbulkan perubahan hormon yang mengalir dalam darah ibu dan mengena pada
plasenta fetus. Untuk itu sebagai seorang ibu perlu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar