Sabtu, 26 November 2011

MEDIA PEMBELAJARAN: MEDIA PENDIDIKAN


Nama               : Riswanto Lago
Semester          : V (Lima)
Mata kuliah     : Madia pembelajar
Dosen              : Yonas Muenley
Judul buku      : Media pendidikan

Media pendidikan dan proses belajar mengajar
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti pengantara atau pengantar. Medỏẻ adalah perantara atau pengantara pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Banyak batasan yang diberikan kepada orang tentang media, asosiasi tehnologi dan komunitas pendidikan di Amerika membatasi media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi. Gagne (1970) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang merangsangnya untuk belajar, semntara itu Bringgs berpendapat bahwa media adalh segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar.
Proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses komunikasi yaitu yang proses yang menyampaikan pesan dari sumber pesan melalui saluran/ media tertentu kepenerima pesan. Pesan, sumber pesan, saluran/media dan penerima pesan adalah komponen-komponen proses komunikasi. Pesan yang akan dikomunikasikan adalah isi ajaran atau pendidikan yang ada dalam kurikulum. Sumber pesanya bisa Guru, Siswa, orang lain ataupun penulis buku dan Produser media. Saluranya adalah media pendidikan dan penerima pesanya adalah sisiwa atau juga Guru.
Secara umum media pendidikan mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai berikut
1.      Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka)
2.      Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.
3.      Pengunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap fasik anak didik.

Adapun urutan-urutan dalam pengembagan program media itu adalah :
v  Menganalisis kebutuhan dan karakter siswa
v  Merumuskan tujuan intruksionaldengan operasional dank has.
v  Merumuskan mbutir-butir materi secara terperinci yang mendukung tercapainya tujuan
v  Mengembangkan alat pengukur keberhasilan
v  Menulis naskah media
v  Mengadakan tes dan revisi
Dalam proses belajar mengajar ada pula dinamakan analisis kebutuhan dan karakteristik  siswa yang dimaksud dengan kebutuhan siswa adalh kesenjangan antara kemampuan, kerampilan, dan sikap siswa yang mereka miliki sekarang. Sebagai perancang program media kita harus dapat mengetahui pengetahuan atau keterampilan awal siswa. Yang dimaksud dengan pengetahuan/keterampilan yang telah dimiliki siswa sebelum ia mengikuti kegiatan intruksional. Suatu program media akan dianggap terlalu mudah bagi siswa tersebut bila siswa tersebut telah memiliki sebagian besar pengetahuan/keterampilan yang disajikan oleh program media itu. Sebaliknya program akan dipandang terlalu sulit bagi siswa bila siswa belum memiliki pengetahuan /keterampilan prasyarat yang diperlukan siswa sebelum mengunakan program media itu.
Adapun perumusan tujuan merupakan suatu yang sangat penting dalm kehidupan kita. Tujuan dapat member arah tindakan yang kita lakukan. Tujuan ini juga dapat dijadikan acuan ketika kita mengukur apakah tindakan kita betul atau salah, ataukah tindakan kita berhasil atau gagal. Dalam proses belajar mengajar tujuan intrusional merupakan factor yang sangat penting. Tujuan akan member arah kemana siswa pergi, bagaimana ia pergi kesana dan bagaimana ia sampai ketempat tujuan. Tujuan ini merupakan peryataan yang menunjukan perilaku yang harus dapat dilakukan siswa setelah ia mengikuti instruksional tertentu. Contoh siswa diberika gambar binatang barbagai jenis, siswa dapat membedakan binatang bertulang belakang dari binatang yang tidak bertulang belakang., tanpa berbuat kesalahan.   



Untuk dapat merumuskan tujuan intruksional dengan baik ada beberapa ketentuan yang perlu diingat yaitu :
  1. Tujuan intruksional harus berorientasi kepada siswa bukan kepada Guru. Hal yang perlu dinyatakan dalam tujuan harus perilaku yang dapat dilakukan atau yang diharapkan dapat dilakukan siswa setelah proses intruksional selesai,jadi tujuan ini harus beriorentasi kepada hasil
  2. Tujuan harus dinyatakan dengan kata kerja yang operasional artinya kata kerja itu yang dapat menunjukan perbuatan yang dapat diamati atau yang hasilnya dapat diukur.

Untuk dapat mengembangkan bahan intruksional yang mendukung tercapainya tujuan itu, tujuan yang telah dirumuskan tadi harus dianalisis lebih lanjut. Kepada setiap tujuan itupertanyaan yang sama harus kita ajukan; kemampuan apa yang dimiliki siswa sebelum siswa memiliki kemapauan yang di tuntut oleh tujuan khusus ini ? dengan cara ini kita mendapat sub kemampuan dan sub keterampilan, serta sub-sub kemampuan dan sub-sub keterampilan. Bila semua sub kemampuan dan keterampilan serta sub-sub kemapuan dan keterampilan telah kita indentifikasi kita akan memperoleh bahan intrusional terperinci yang mendukung tercapainya tujuan itu.
Dalam setiap kegiatan intruksional, kita perlu mengkaji apakah tujuan intruksional dapat dicapai atau tidak pada akhir kegiatan intruksional itu. Untuk keperluan tersebut kita perlu mempunyai alat yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa. Alat pengukur keberhasilan harus dikembangkan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai dan pokok-pokok materi pembelajaran yang akan disajikan kepada siswa. Hal yang diukur atau dievaluasikan adalah kemampuan, keterampilan atau sikap siswa yang dinyatakan dalam tujuan yang diharapakan dapat dimiliki siswa sebagai hasil kegiatan intruksional itu.
Sebaiknya setiap kemampuan dan keterampilan yang mendukung tercapainya tujuan intruksional hkusus disajikan bahan tes, atau daftar cek perilaku. Hubungan antara intruksional umum, tujuan intruksional khusus, materi intruksional, dan tes dapat digambarkan sebagai berikut



                     Sesuai                     Sesuai                           Sesuai                
 

Materi instruksio nal
TIU
TKI
Test
                                                    
 

                                                                                                       Cukup
                                  Cukup                   
                                                                    Sesuai
Dari gambar itu dapat diketahui dengan jelas bahwa tujuan intruksional khusus harus sesuai dan menunjang tercapainya tujuan intruksional umum. Materi  intruksional harus sesuai dan mendukung tercapainya tujuan intruksional khusus. Tes harus mengukur tujuan dan materi dan materi intruksional. Hal-hal yang tidak sesuai dengan tujuan dan tidak sesuai dengan materi intruksional jangan diujikan. 
Tujuan intruksional harus cukup, artinya semua aspek yang ada dalam ruang lingkup tujuan intruksional umum harus mempunyai tujuan khusus. Materi intruksional harus cukup, artinya semua kemampuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai semua tujuan intruksional khusus harus terjabarkan di dalam materi intruksional. Test harus cukup, artinya semua kemampuan dan keterampilan yang terangkum dalm tujuan intruksional khusus dan dalam materi intruksional seyogyanya ada alat pengukur.
Supaya media pembelajaran itu efektif pemanfaatan media itu harus direncanakan dan dirancang secara sistematis. Adapun beberapa pola pemanfaatan media pembelajaran adalah
1.      Pemanfaatan media didalam situasi kelas                                            
Dalam merencanakan pemanfaatan media itu Guru harus melaihat tujuan yang akan dicapai, materi pembelajaran yang akan mencapainya tujuan serta strategi belajarmengajar yang sesuai untuk mencapai tujuan itu.media pembelajaran yang dipilih haruslah sesuai dengan ketiga hal itu yaitu tujuan, materi, dan strategi pembelajaran.


2.      Pemanfaatan media di luar situasi kelas
Pemanfaatan media pembelajaran di luar situasi dapat di bedakan menjadi dua yaitu pemanfaatan secara bebas dan pemanfaatan secara terkontrol, Pemanfaatan media secara perorangan, kelompok atau massal
Dalam mengunakan media supaya dapat digunakan secara efektif dan efesien adalah ada tiga cara yaitu :
1.      Persiapan sebelum mengunakan media
Peralatan yang diperlukan untuk menggunakan media itu juga perlu disiapkan sebelumnya. Dengan demikian pada saat menggunakannya kita tidak akan digangu dengan hal-hal yang mengurangi kelancaran penggunaan media itu.
2.      Kegiatan selama penggunaan media
Yang perlu di jaga selama kita menggunakan media iadalah suasana ketenangan.  Ganguan-ganguan yang dapat menggangu perhatian dan konsentrasi harus dihindarkan.
3.      Kegiatan tindak lanjut
Maksud kegiatan tindak lanjut ini adalah untuk menjajagi apakah tujuan telah tercapai. Dan selain dari pada itu ialah untuk memantapkan terhadap materi intruksional yang disampaikan melalui media bersangkutan. Seprti mengisi soal test yang telah disediakan.


  

  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar